Hari Kebangkitan Nasional (JABAT 21 Mei 2016)

IMG-20160521-WA0002Pertemuan JABAT adalah kegiatan rutin mingguan yang biasanya diselenggarakan di Menara Kuningan, Jakarta, yang mengedepankan aspek pendidikan keterampilan bicara di depan umum (public speaking) dan kepemimpinan (leadership). Pertemuan dihadiri oleh peserta yang jumlahnya hingga 20 orang peserta dimana 4 orang diantaranya adalah tamu.

TM Dedy sebagai Pengarah Acara menetapkan tema Pertemuan JABAT kali ini “Hari Kebangkitan Nasional” dengan kata acuan “Patriotik”. Tiap pertemuan dibagi menjadi 3 sesi yaitu pidato yang dipersiapkan, pidato dadakan, dan penilaian umum. Dalam pidato yang dipersiapkan, anggota yang menjadi pembicara diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato yang sudah dipersiapkan beberapa hari/minggu sebelumnya dalam waktu 5-7 menit. Untuk pidato dadakan, pembicara memiliki waktu 1-2 menit untuk memberi jawaban/ tanggapan atas pertanyaan/pernyataan yang diberikan oleh pemandu pidato dadakan. Dan selama sesi penilaian umum akan disampaikan laporan 2-3 menit oleh penilai individu atas pembicara pidato yang dipersiapkan; serta akan disampaikan laporan dari pemerhati tata bahasa, penghitung bunyi tanpa makna, dan penilai umum.

Untuk pidato yang dipersiapkan TM Teguh sebagai pembicara pertama pada hari itu memulai pidato dengan judul “Bukan Kutu Loncat” untuk proyek Buku Panduan Dasar Proyek#1 Mencairkan Kekakuan, ia dinilai oleh TM Ade. TM Teguh menceritakan pengalamannya berpindah-pindah pekerjaan selama 10 tahun bekerja. Menurutnya tidak ada yang salah dengan berpindah-pindah pekerjaan ataupun tetap bekerja yang sama, yang paling penting adalah alasan dibalik keputusan itu.

Selanjutnya TM Lambang sebagai pembicara kedua membawakan pidato dengan judul “Yang Bersungguh-sungguh akan Mendapatkan” untuk proyek Buku Panduan Dasar Proyek#1 Mencairkan Kekakuan, ia dinilai oleh TM Cephi. TM Lambang memulai pidatonya dengan seruan “Dipilih-dipilih..!” layaknya seorang pedagang. Ia menceritakan perjuangannya sebagai pemuda dari kota Blora ke kota Jakarta, hingga akhirnya memiliki perusahaan sendiri.

TM Vania sebagai pembicara ketiga berpidato dengan judul “Menunda” untuk proyek Buku Panduan Dasar Proyek#2 Menyusun Naskah Pidato, ia dinilai oleh TM Yosephine. TM Vania membuka pidatonya dengan kalimat “Menunda adalah Pencuri Waktu.” TM Vania menceritakan pengalaman pribadinya dan dampak yang dirasakan ketika ia menunda sesuatu yang seharusnya ia lakukan. Ia memaparkan alasan yang ditunjang dengan penelitian mengapa banyak orang menunda dan juga cara agar kita tidak menunda.

Pembicara yang keempat adalah TM Fazaria yang  berpidato dengan judul “Ada Apa dengan Fazar” untuk proyek Buku Panduan Dasar Proyek#4 Ucapkan dengan Benar, ia dinilai oleh TM Ade. TM Fazar mengawali pidatonya dengan sepenggal puisi yang berasal dari film “Ada Apa Dengan Cinta” Ia kemudian menceritakan pengalaman pribadinya sebagai seorang perantau yang berjuang dari satu kota ke kota lain, hingga akhirnya sampai di kota Jakarta. Semuanya itu membuatnya menjadi wanita yang tangguh dan mandiri.

TM Iin sebagai pembicara terakhir membawakan pidato dari Buku Panduan Lanjut “Informatif”, Proyek#5 Konsep Abstrak dengan judul “Jaringan Temannya Teman”, ia dinilai oleh TM Aji. TM Iin menceritakan bagaimana dirinya bisa berteman dengan orang-orang terkenal melalui jaringan pertemanan di media sosial facebook. Ia mengatakan bahwa semua orang didunia bisa saling berkenalan melalui jaringan temannya teman, dan pertemanan itu dapat memberikan banyak manfaat. Itu sebabnya penting untuk menjaga silahturahmi.

Karena banyaknya pembicara pidato yang dipersiapkan pada pertemuan kali ini maka sesi pidato dadakan ditiadakan. Sesi pidato dadakan ini berguna untuk melatih kemampuan kita dalam memberi respon secara cepat, tepat, dan dalam kalimat yang struktur dan tata bahasanya baik dan benar untuk situasi-situasi, misalnya jika atasan meminta pendapat kita tentang satu hal, atau jika kita diminta memberi pendapat dalam suatu forum, atau dalam wawancara kerja.

Sebelum acara ditutup, diumumkan pembicara favorit yang terpilih pada hari itu. TM Teguh menjadi pembicara pidato yang dipersiapkan terfavorit, sedangkan TM Ade yang menjadi penilai individu terfavorit.

IMG-20160521-WA0006

Sebelum acara ditutup Ketua Jabat, TM Iin meminta tanggapan dari para tamu yang hadir dan berikut ini adalah beberapa tanggapan:

  • Jika saya tadi membawa buku maka saya bisa menulis sampai berlembar-lembar. Saya sudah janji minggu depan saya akan mendaftar!
  • Saya mendapatkan banyak hal dari pertemuan yang hanya 2 jam ini!

Wah senang sekali jika para tamu merasakan manfaat datang ke pertemuan JABAT! Acara di Sabtu yang cerah itu ditutup dengan foto bersama yang penuh senyuman 😀

IMG-20160521-WA0004

Pengarah acara: Dedy. Penilai umum: Raja. Pembicara: Teguh; Lambang; Vania; Fazar; Iin, CC, ALB. Penilai individu: Ade, CC, CL; Cephi; Yosephine; Aji, CC. Pemerhati tata bahasa: Cynthis. Pencatat waktu: Wiwie. Penghitung bunyi tanpa makna: Wayan. Penghitung kertas suara: Raya.

Posted on May 21, 2016, in Uncategorized. Bookmark the permalink. 4 Comments.

  1. Momen hari kebangkitan nasional penting utk meningkatkan rasa nasionalisme yg tinggi 😉

    Liked by 1 person

  2. pertemuannya menarik. keren… *jempol*

    Liked by 1 person

Leave a comment